Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Palembang Sumatera Selatan Contact Person : konisumsel@gmail.com

Selamat Datang di Situs KONI Sumsel

Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Jalan Jenderal Sudirman No 2534 Email : konisumsel@gmail.com

Kamis, 10 Juli 2008

Hasil Maksimal Peloncat Indah Sumsel, 2 Perak dan 2 Perunggu

Hasil Maksimal Peloncat Indah Sumsel, 2 Perak dan 2 Perunggu
Polo Air Sumsel Tunduk dari Sumbar
Samarinda
Meski hanya memperoleh 2 medali perak dan 2 medali perunggu, peloncat indah Sumsel sudah memberikan hasil yang maksimal di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur (Kaltim) 2008, di venues kolam renang Stadion Utama Palaran Samarinda, Marwenti cs memang gagal meraih emas dari 14 medali emas yang diperebutkan. Menurut pelatih loncat Indah Sumsel, Meirizal Usro, Kamis (10/7) menyebutkan inilah prestasi yang berhasil peloncatnya.
"Kita memang hanya mampu meraih 2 perak dan 2 perunggu, tapi kita tetap bersyukur bisa pulang dengan perolehan perak dan perunggu tersebut," jelasnya. Dikatakan Meiriza, hasil ini lebih baik dibandingkan PON sebelumnya ketika Sumsel menjadi tuan rumah yang hanya memperoleh 2 perak. "Inilah jerih payah peloncat Sumsel selama mengikuti latihan," ungkap Meirizal yang harus kembali menyaksikan kegagalan peloncatnya Dwi Lidya Sari memperoleh medali di menara 10 meter di hari terakhir pelaksanaan cabor ini, Kamis (10/7). Peloncat berusia 21 tahun ini gagal bersaing setelah hanya menduduki peringkat 6 dari 6 provinsi dengan total 178.5 poin dari lima loncatannya, sedangkan medali emas dinomor ini disumbangkan oleh Shenny RA asal DKI Jakarta dengan 300.15 poin, perak diraih oleh Herlyani dias asal Jatim dengan 266.10 poin dan perunggu dikukuhkan peloncat asal Jatim lainnya, Della DN dengan 216.80 poin
Dengan berbagai kendala seperti kurangnya dana dan TC, dirinya bersama Adi Wahyuono selaku pelatih loncat indah lainnya tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Sumsel. "Karena usia mereka masih muda yang paling tua hanya Dwi Lidya berumur 21 tahun, tentu bisa bermanfaat untuk even-even lainnya, dan mereka (Marwenti cs) akan lebih kita persiapkan pada PON kedepan," ungkap Meirizal
Meskipun terbilang gagal dinomor ini, pelatih ini berharap KONI Sumsel dan pemerintahan bisa memberikan penghargaan kepada para atlet Sumsel yang telah bersusah payah memberikan nama terbaik bagi Sumsel di kancah Internasional. "Bukan hanya atlet PON saja, tapi juga atlet yang masih amatir karena secara tidak langsung akan memberikan motivasi, dan perhatian tersebut bukan dalam bentuk uang melainkan perhatian ke segi pendidikan yang terkadang terbengkalai karena waktu latihan yang dihabiskan para atlet," jelas Meirizal.
Sementara itu, cabor Polo Air Sumsel mengakui kekalahan di babak penyisihan ketika ditundukkan Sumatera Barat (Sumbar) dengan skor 15-8, Rabu (9/7). Melakukan pertandingan di venues kolam renang Stadion Utama Palaran, Kemas Afriadi cs gagal bersaing di Pool B yang tergabung bersama Kambi, Sumbar dan DKI Jakarta tim yang dilatih Ahmad Nouval ini harus berjuang mati-matian ketika menghadapi DKI Jakarta yang berhasil melumat Jambi dihari yang sama dengan skor 23-4.
Sumsel harus menghindar posisi juru kunci di Pool B ini agar bisa lolos ke semifinal mempertemukan peringkat runner up Pool A yang disi Jabar, Jatim dan Sumut. Laga terakhir polo Sumsel melawan Sumsel di Pool B ini digelar kemarin (10/7) dan sampai berita diturunkan kedua tim masih melangsungkan jalannya pertandingan.

Tidak ada komentar: