Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Palembang Sumatera Selatan Contact Person : konisumsel@gmail.com

Selamat Datang di Situs KONI Sumsel

Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Jalan Jenderal Sudirman No 2534 Email : konisumsel@gmail.com

Minggu, 06 Juli 2008

Marwenti-Helda Sumbangkan Medali Pertama Sumsel

Marwenti-Helda Sumbangkan Medali Pertama Sumsel

Oleh : Zulurnaidi (Sriwijaya Post), Created : Ivan

SAMARINDA,

Pasangan peloncat indah Sumsel, Marwenti dan Helda Rianti berhasil menyumbangkan medali pertama bagi Sumsel pada keikutsertaan di PON XVII Kaltim, 5-17 Juli 2008. Pasangan ini meraih medali perunggu dari cabor loncat indah pada nomor Papan 3 Meter Synchro Putri.

Tampil dengan nomor urut tiga dari empat peserta, Helda-Marwenti masih belum mampu mengalahkan perolehan nilai pasangan dari Jakarta dan Jatim. Pasangan yang baru pertama kali turun di PON ini mengumpulkan 200,49 poin dan hanya meraih perunggu. Sedangkan emas direbut pasangan DKI Jakarta, Shenny-Sari Ambarwati. Pasangan yang merupakan langganan tampil di SEA Games ini mengumpulkan nilai total 237,57 poin. Sedangkan perak diambil pasangan Della-Herliani Dias dari Jatim dengan nilai totoal 228,57 poin.

Satu pasangan lagi yakni Rismaya-Eka Purnamadari Kalimantan Selatan berada di peringkat terakhir dengan total 182,07 poin. "Atlet kita saat ini baru berhasil menyumbangkan medali perunggu. Mudah-mudahan di nomor lain kita bisa tampil lebih baik lagi," ungkap Adi Wahyuono, pelatih loncat indah Sumsel.

Sementara Marwenti mengatakan cukup senang bisa menyumbangkan medali pertama bagi Sumsel. Hanya saja perolehan medali ini hanya perunggu. "Saya baru mampu meraih perunggu. Sedangkan perak apalagi emas masih kalah jauh dari Jakarta dan Jatim. Rasanya sulit sekali untuk tampil lebih sempurna dan sempat juga merasa sedikit gugup karena baru pertama tampil di PON," tukas Marwenti yang didampingi Helda Rianti.

Kaltim Masih Terlalu Tangguh

Kaltim Masih Terlalu Tangguh

Oleh /Created : Ivan

Samarinda,

Pebasket Kalimantan Timur (Kaltim) masih terlalu tangguh untuk diladeni Sumatera Selatan (Sumsel, dalam lanjutan pool Y cabang olahraga (cabor) basket putri yang digelar di Gedung Serbaguna Kompleks Sampaja Kota Samarinda Kaltim, Sumsel takluk dengan skor mencolok atas tuan rumah Kaltim 48-73, Minggu (6/7) dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur (Kaltim) 2008.

Target menang Sumsel atas tuan rumah untuk memperbaiki peringkat tampaknya masih menjadi mimpi oleh tim yang dilatih Firdaus ini, karena dalam 2 pertandingan sebelumnya Sumsel harus rela gagal kesemifinal dengan kekalahan atas DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Basket Sumsel yang saat ini dimanageri Hendri Zainuddin sebenarnya mampu mengimbangi permainan cepat tuan rumah di quarter pertama, permainan defense yang diterapkan Octarina cs membuat Sumsel yang selalu jadi bulan-bulanan di Pool yang diisi Provinsi Jateng, DKI, Sumsel dan tuan rumah Kaltim, mampu meminimalisasi serangan cepat Yunita Sugianto, walau Sumsel harus mengakui keunggulan Kaltim dengan skor 11-6.

Di awal quarter kedua, Sumsel mampu menipiskan skor menjadi setengah bola 11-10 melalui lay up Puspa, masuknya pemain bernomor punggung 8 ini menggantikan Solowan bisa memberikan irama baru bagi Sumsel dan membuat Kaltim sedikit bermain defense, tapi sayangnya Sumsel tidak bisa mempertahankan irama permainan dengan mengubah strategi sedikit bermain terbuka untuk mengejar skor, permainan terbuka tersebut dimanfaatkan Fanny Kalumata cs dengan terus melakukan serangan dan quarter ditutup dengan skor 17-36. Di quarter ketiga dan keempat permainan sepenuhnya dimiliki Kaltim yang masih terlalu tangguh, hingga akhir quarter keempat, Kaltim unggul telak dengan skor 48-73.

Dengan kekalahan timnya, manager basket Sumsel Hendri Zainuddin akan terus memberikan semangat kepada Annisa cs untuk memperbaiki posisi ketika melawan tim-tim di Pool X yang diisi Jawa Barat (Jabar), Sumatera Utara (Sumut), Papua dan Jawa Timur (Jatim). “Besok senin (7/7) kita akan Sumut, dan ini adalah partai final ulangan Porwil di Medan beberapa waktu yang lau dimana kita kalah setengah bola 67-66. Dan kita berharap untuk bisa mengalahkan mereka (Sumut) untuk memperbaiki posisi Sumsel diperingkat nasional,” tutur Hendri.

Kabar Borneo


TASLIM BERSAUDARA SIAP PERSEMBAHKAN MEDALI DI PON KALTIM

Taslim bersaudara bertekad mempersembahkan medali emas di PON XVII Kaltim karena persiapan yang dilaksanakan selama ini sudah maksimal.

Tekad mempersembahkan medali emas itu disampaikan Peter Taslim dan Johanes Taslim di Tenggarong, Minggu saat kunjungan Ketua Umum KONI Sumsel, Ir.H.Syahrial Oesman.

Menurut Peter Taslim, lawan berat yang dihadapi hanya tim DKI Jakarta dan itu masih bisa dikendalikan karena nomor yang ada ini masih spesialis atlet Sumsel.

Bahkan setiap ujitanding atlet tersebut prestasinya masih dibawah sehingga peluang untuk mendapatkan emas di pesta olahraga multi iven tersebut sangat besar, ujarnya.

Bahkan pada PON XVII ini pihaknya akan mempersembahkan medali ketiga di PON karena selama mengikuti dua kali PON selalu menyumbang emas.

Dia mencontohkan, PON XIV Surabaya tahun 2000 mendapat medali emas, PON XVI tahun 2004 Palembang emas dan PON kali ini juga harus emas karena kelemahan lawan yang dihadapi sudah bisa dibaca.

Hal yang sama juga dikatakan Jonahes Taslim bahwa ia berketad mempersembahkan medali emas untuk kontingen Sumsel.

Latihan telah dilaksanakan maskimal di Korea dan hasilnya juga cukup memuaskan sehingga target emas itu tidak muluk-muluk, ujarnya.

Sementara itu pelatih judo Sumsel, Robert Hartono mengatakan, dalam pertandingan di PON nanti semua atlet bertemu sehingga perlu mempersiapkan diri secara maksimal.

Hal ini tim Sumsel masuk grup kuat seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat yang atletnya sudah menasioanl, tambahnya.




SUMSEL TERUS PERJUANGKAN ATLET YANG GAGAL IKUT PON KALTIM

Pengprov PRSI Sumsel terus memperjuangkan agar perenang andalan yang "namanya hilang" didaftar atlet bisa bertanding di PON XVII Kaltim.

Pihaknya masih memperjuangkan atlet tersebut agar bisa bertanding karena mereka didaftarkan ke PB PON melalui prosedur sama dengan kawan-kawan lainnya, kata Sekretaris Umum Pengprov PRSI Sumsel, Johanes Indrajaya di Tenggarong, Minggu.

Perenang Sumsel yang namanya hilang dari daftar atlet PON itu masingt-masing Felix C Sutanto, Albert C Sutanto dan Hendri C Sutanto yang selama ini memperkuat tim Sumsel, ujarnya.

"Kalau berkas pendaftaran hilang berarti semua atlet Sumsel tidak terdaftar tetapi hanya perenang tiga bersaudara tersebut yang namanya tidak terdaftar," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya Felix bersaudara diakui Kaltim milik sumsel tetapi ternyata namanya bisa hilang ketika daftar atlet yang akan bertanding diumumkan.

Selain itu atlet tersebut sudah ada ID yang berarti mereka sudah didaftarkan ke PB PON sehingga pihaknya terus memperjuangkan supaya atlet tersebut dapat bertanding, ujarnya.

Menurut dia, pihaknya akan menghadap tim keabsahan PB PON untuk mempertanyakan status atlet Sumsel tersebut.

Sementara itu Ketua Umum KONI Sumsel, Ir.H.Syahrial Oesman mengatakan, Felix bersaudara diharapkan minimal medapat lima hingga tuju medali emas karena nomor yang diikuti belum terkalahkan.

Oleh karena itu pihaknya terus berjuang supaya atlet tersebut bisa turun di kolam renang Tenggarong tempat pertandingan PON itu, tambahnya.




WARTAWAN PELIPUT PON DAPAT PENA DAN VCD GRATIS

Wartawan peliput PON XVII di Samarinda, Kaltim terutama yang membuat berita di Media Centre, Sembaja mendapat buku petunjuk, VCD dan pena gratis dari panitia.

Buku, VCD dan pena yang boleh diambil secara gratis tersebut sudah disiapkan di meja panitia tempat pengisian buku tamu sebelum masuk ke Media Centre.

Silahkan isi buku tamu dan ambil buku, pena serta VCD karena ini untuk kenang-kenangan tamu yang berkunjung ke daerah ini, kata panitia Media Centre di Samarinda, Minggu.

Menurut dia, memang buku-buku dan VCD serta pena tersebut disediakan sebagai sarana promosi provinsi ini keluar daerah sehingga kunjungan wisatawan ke daerah ini akan ramai.

Alhamdulillah dapat kenang-kenangan secara gratis dari panitia PON untuk dibawah pulang, kata salah seorang wartawan media cetak di Samarinda.

Menurut dia,kenang-kenangan berupa souvenir daerah apalagi didapat secara gratis sangat memuaskan karena nantinya tidak perlu beli lagi.

Hal senada juga dikatakan wartawan eletronik, bahwa buku kenang-kenangan ini untuk dijadikan acuan selama berada di Kaltim ikarena ia masih buta terhadap kota penyelenggara PON ini.

Jadi dengan adanya petunjuk akan dapat memudahkan dalam menuju venues tempat pertandingan sehingga nantinya tidak ketinggalan dalam peliputan berita, tambahnya.





KETUM KONI SUMSEL KHAWATIRKAN ANGKUTAN ATLET KE VENUES PERTANDINGAN

Ketua Umum KONI Sumsel, Ir.H.Syahrial Oesman mengkhawatirkan masalah angkutan atlet menuju venues pertandingan karena bus menunggu sampai penuh baru berangkat.

Hal ini karena atlet harus menunggu bus angkutan penuh setelah itu baru berangkat, katanya di Tenggarong seusai meninjau atlet Sumsel, Minggu.

Lebih lanjut dia mengatakan, kalau menunggu bus sampai penuh berarti keterlambatan bisa saja terjadi karena jarak antara lokasi pertandingan dengan tempat penginapan kontingen berjauhan dan jadwal tandingnya juga berbeda.

Cabang olahragha yang dipertandingkan lokasinya berbeda-beda dan bila menunggu sampai bus penuh kemungkinan besar para atlet akan terlambat bertanding, ujarnya.

Bahkan bila terlambat datang ke lokasi venues para atlet yang bertanding bisa di "DO" kan panitia sehingga perlu diantisipasi, ujarnya.

Menurut dia, oleh karena itu pihaknya perlu mengantisipasi kalau terjadi hal yang tidak diinginkan tersebut sehingga dapat diatasi dengan cepat.

Menang, Ketua Umum KONI Sumsel memaklumi kondisi KLaltim selaku tuan rumah penyelenggara yang masih banyak kekurangan sehingga permasalahan tersebut dapat dijadikan acuan kedepan untuk



KAJARI TENGGARONG SIAPKAN PENGINAPAN GRATIS

Kepala Kejaksaan Negeri Tenggarang, Fri Hartono, SH,MH menyiapkan penginapan gratis bagi atlet dan panitia asal Sumsel.

Masalah peningapan dan posko gratis itu disampaikannya saat Ketua Umum KONI Sumsel,Ir.H.Syahrial Oesman berkunjung untuk melihat kondisi atlet PON Sumsel, di Tenggarang, Minggu.

Dalam pertemuan tersebut Kajari Tenggarong menyiapkan sebuah rumah untuk atlet Judo serta pendamping serta tempat tersebut dijadikan Posko tim Sumsel.

Lebih lanjut dia mengatakan, kalau ada masalah terutama bagi kontingen Sumsel di kota ini silahkan lapor dan pihaknya akan secepatnya membantu demi kepentingan daerah.

"Bantuan ini karena saya sendiri berasal dari Sumsel sehingga suka duka harus dirasakan bersama," katanya.

Oleh karena ini bagi atlet yang merasakan kekurangan sesuatu kalau masih bisa dibantu akan dibantu karena tujuan utamanya untUk memotivasi atlet asal daerah terutama Sumsel, ujarnya.

Menurut dia, bantuan tersebut diharapkan dapat memotivasi atlet yang bertanding sehingga nantinya mereka bisa mendapat prestasi puncak.

Sementara itu Ketua Umum KONI Sumsel berterima kasih atas bantuan yang diberikan putra daerah tersebut karena ini merupakan suatu kehormatan.


Momentum Terbaik Olahraga Indonesia

Momentum Terbaik Olahraga Indonesia

Oleh : Ivan

Samarinda

Indonesia mengharapkan timbulnya kembali semangat olahraga, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII menurut Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah momentum yang tepat bagi olahraga di bumi merah putih untuk bangkit dari keterpurukan.

Dalam sambutannya ketika membuka secara resmi PON XVII Kaltim 2008 yang dipusatkan di Stadion Utama Palaran Samarinda Kaltim, Sabtu (5/7) PON bisa menjadi barometer kebangkitan Indonesia dari keterpurukan prestasi di ajang Internasional.

“PON adalah bentuk Indonesia bisa, dimana bisa membuktikan bahwa kita bangsa yang mandiri, bisa bersaing tinggi, dan bisa menjadi bukti peradaban Indonesia di mata Internasional,” terang orang nomor satu di negara ini.

PON juga menurut SBY adalah bentuk memperkokoh persatuan, persaudaraan yang bisa timbul melalui perjuangan dari semua insan yang berkecimpung didunia olahraga, dan PON juga merupakan bukti persaingan segenap provinsi untuk membuktikan keberhasilan suatu daerah melahirkan atlet dan prestasi yang bisa dibawa mengatasnamakan Indonesia.

“Hendaknya juga PON bisa kita kaitkan dengan aroma 100 tahun kebangkitan nasional yang juga bisa menjadi momentum kebangkitan olahraga di tanah air dan mampu menciptakan prestasi terbaik di nasional dan berjaya ditingkat dunia,” jelas SBY didepan pulihan ribu masyarakat Kaltim yang mulai memadati Stadion Utama Palaran sejak pagi hari dan diguyur hujan.

Dihadiri juga Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia Rita Subowo, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault serta jajaran Muspida Provinsi Kaltim, PON yang dimeriahkan juga penampilan artis-artis KDI dan permainan gitar Piyu Padi ini adalah bentuk wujud nyata amanah yang tertuang dalam Undang-undang (UU) keolahragaan nasional.

Hujan Sambut PON XVII Kaltim 2008

Hujan yang mengguyur kota Samarinda sejak pagi hari tampaknya menjadi sambutan meriah PON XVII Kaltim 2008 yang dibukan langsung oleh RI 1 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Meski suasana dingin diareal perbukitan yang disulap menjadi areal olahraga yang menjadi simbol keberanian Kaltim menggelar even olahraga empat tahunan ditengah bayang-bayang 90 % pembangunan stadion Utama Palaran yang sepertinya dipaksakan selesai.

Kembang api dan serua “Kaltim” dari puluhan warga Samarinda dan bahkan seluruh warga Kaltim menyisihkan semua miris dan ketakutan PB PON setempat akan keberhasilan pelaksanaan yang menghabiskan ratusan milyar APBD Kaltim.

“Tidak ada suatu kebanggan selaindipercaya dari sekian provinsi untuk menggelar pesta olahraga ini, karena bisa dipastikan dampak yang positif yang bisa didapatkan baik itu sebelum, selama pelaksanaan bahkan sesudah pelaksanaan. Samarinda, Bontang ataupun Tarakan yang dulunya minim sarana olahraga bisa mendapatkan venue-venue yang berstandar Internasional dan inilah yang diimpikan warga Kaltim,”tutur Hendriansyah salah satu waga Palaran yang menunggu pembukaan PON oleh SBY sejak siang hari dengan basah guyuran hujan.

Bahkan, Kaltim bisa mendirikan stadion utama Palaran, yang menjadi fokus olahraga atletik dan sepakbola yang bisa dikatakan stadion dengan kapasitas 50.000 tempat duduk ini adalah yang terbaik diatas Stadion Gelora Jakabaring Palembang. Semoga kemegahan Kaltim tertuang juga dengan target mereka, masuk 5 besar.

Khawatirkan Angkutan Atlet ke Venues

Oleh : Zulkurnaidi (Sriwijaya Post)
Created : Ivan
Tenggarong
Setelah sehari sebelumnya mengunjungi atlet di Samarinda, Ketua Umum KONI Sumsel, Ir H syahrial Oesman MM mengunjungi atlet yang berada di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu (6/7) pagi. Pada kesempatan ini kembali Syahrial menegaskan pihak KONI cukup menghawatirkan angkutan atlet ke venues.
Untuk antisipasi jika terjadi gangguan transportasi, maka KONI Sumsel sudah menyiapkan kendaraan sehingga transportasi tetap lancar. Sedangkan untuk di Tenggarong, Kepala Kejaksaan Negeri Tenggarong, Fri Hartono yang orang Sumsel, menyiapkan kendaraan untuk angkutan atlet ini.
“Panitia penyelenggara memang menyiapkan bus tapi atlet harus menunggu bus angkutan penuh dulu baru setelah itu baru berangkat. Kalau menunggu bus sampai penuh berarti keterlambatan bisa saja terjadi, karena jarak antara lokasi pertandingan dengan tempat penginapan kontingen berjauhan dan jadwal tandingnya juga berbeda,” jelas Syahrial.
Untuk mengantisipasi kejadian ini atau jika terjadi gangguan pada kendaraan atlet, maka pihak KONI Sumsel dibantu Kajari Tenggarong menyiapkan kendaraaan sekitar lima minibus sehingga dapat mengangkut para atlet.
“Sekarang (kemarin) saya ke Tenggarong karena ada beberapa cabor di sini. Dan kita mendapatkan posko bantuan dari Pak Fri Hartono SH MH. Beliau adalah Kejari Tenggarong yang juga putra Sumsel yang kita banggakan. Beliau juga sangat membantu dengan penambahan prasarana transportasi sehingga bisa melancarkan pergerakan atau mobilisasi atlet,” ungkapnya.
Syahrial mengakui kesiapan PB PON masih kurang tapi ini dijadikan tantangan untuk terus berprestasi. “Itu tidak menjadi keluhan kita yang bisa menghambat atlet untuk berprestasi. Jadi kita tidak ada kecewa karena kecewa akan membawa kelemahan kita sendiri. Kekurangan partisipasi dari panitia menjadi sesuatu tantangan yang harus diselesaikan dan kita perintahkan kepada tim agar ini tidak menjadi masalah dan dapat langsung mengambil inisiatif,” sergahnya.
Menilai kondisi atlet sampai sejauh ini, Syahrial mengatakan bagus. “Kemarin saya bertemu mereka dan mereka semangat. Walaupun mereka baru 3-4 hari lagi bertanding tapi mereka membantu yang sedang bertanding, dan saya tekankan kepada mereka untuk bertanding dan bagaimana hasilnya akan kita lihat nanti,” tukasnya.
Kajari Tenggarong Fri Hartono mengatakan sebagai putra daerah Sumsel, sudah pantasnya saling menolong. “Jadi saya beri bantuan berupa tempat penginapan dan bagi atlet lain di Tenggarong segera melapor karena saya menyiapkan tempat bagi atlet Sumsel selain Judo. Jadi bagi atlet yang kekurangan segera melapor karena saya juga akan ikut memberikan motivasi kepada atlet Sumsel dan demi persatuan Sumsel,” ungkapnya.
Hadir mendampingi, Sekretaris Umum KONI Sumsel Dhennie Zainal, Ketua Kontingen Sumsel Kol CZI Amalsyah Tarmizi. Rencananya hari ini Syahrial akan pulang ke Palembang.
Tenggarong menggelar 8 cabor dari 43 cabor di PON XVII. Yakni aquatik (renang dan renang indah), judo, tinju, ski air, berkuda, balap sepeda (road race dan BMX), aero sport (paralayang dan gantole) serta panahan.

Pembukaan PON XVII Kaltim 2008


Spektakuler

Oleh : JONISON

Created by: Ivan

Keraguan jadi tidaknya PON XVII 2008 dilangsungkan di Kaltim, pupus sudah. Kaltim membuktikan diri mampu menjadi tuan rumah PON XVII. Dibalut langit malam dan stadion yang basah akibat gerimis, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (5/7) malam membuka secara resmi pesta olahraga empat tahunan PON XVII 2008 Kaltim di Stadion Utama Palaran, Samarinda. Tepuk tangan dan teriakan gembira mengiringi pembukaan.

Sementara itu, di lapangan para atlet yang berbaris memperlihatkan optimisme untuk bertanding habis-habisan, tapi dengan tetap dalam balutan sportifitas dan semangat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Gerimis tipis sudah turun membasahi Kota Samarinda dan sekitarnya sejak sekitar pukul 08.00 WITA membuat Kota Samarinda tak sejuk. Jalanan yang basah. Namun hal itu tidaklah menghalangi langkah warga masyarakat untuk menghadiri upacara pembukaan PON XVII 2008. Sudah terlihat warga mengalir memasuki stadion. Sejak pukul 14.00 WITA mereka datang dengan menggunakan berbagai macam kendaraan, terbanyak adalah sepeda motor.

Penonton yang datang bukan hanya warga Samarinda dan sekitarnya saja, tetapi juga ada yang dari Pulau Jawa. M Luthfi sekeluarga, adalah warga Malang, Jawa Timur. Mereka sekeluarga sengaja datang ke Kaltim menggunakan mobil untuk menyaksikan pembukaan PON. “Bagus sekali acaranya, Kalau untuk ukuran Kalimantan, ini sudah wah,” katanya usai menyaksikan pembukaan.

Defile para atlet dibuka dengan kemunculan kontingen dari Bali, Kontingen DKI Jakarta sebagai juara umum berada di urutan ke-6 dan mendapat sambutan meriah karena melemparkan topi ke arah penonton. Sementara kontingen Sumsel berada di urutan 31 dan diakhiri dengan kontingen tuan rumah Kaltim.

Begitu kontingen tuan rumah ini muncul, penonton bersorak dan bertepuk tangan sangat meriah. Semua gembira dan menyemangati. Kontingen tuan rumah paling gemuk, mencapai 1.249 orang terdiri dari 908 atlet dan 341 ofisial.

Dalam pembukaan ini tampil untuk pertamakalinya, Gubernur Kaltim yang baru, Tarmizi Abdul Karim. Dalam kata sambutannya Gubernur mengucapkan selamat datang dan selamat bertanding. “Kalau ada kesan baik, bawalah. Tapi kalau ada kesan kurang baik, tinggalkan saja,” kata Gubernur.

Sebelumnya, Ketua Umum PB PON XVII 2008 Kaltim, Yurnalis Ngayoh menyampaikan laporan berbagai persiapan PON hingga upacara pembukaan terlaksana. Secara khusus disampaikan pula ucapan terima kasih kepada Suwarna Abdul Fattah, mantan Gubernur Kaltim yang berkat keberaniannya mengambil momentumlah Kaltim dapat menjadi tuan rumah PON XVII 2008.

Sementara itu, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam kata sambutannya meminta agar PON XVII benar-benar dimanfaatkan menjadi momentum untuk meningkatkan prestasi dan persatuan-kesatuan bangsa.

Namun, sebelum memulai sambutan, Presiden sempat menegur para atlet agar tetap terbit dalam barisan defile. “Tolong atlet jangan berjalan-jalan dan duduk-duduk. Kalau tidak kuat silahkan keluar barisan,” hardik Presiden.

Presiden tentu saja melihat bagaimana banyak para atlet keluar dari barisan untuk duduk-duduk di bantalan lintasan atletik atau berjalan kesana-kemari.

Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kaltim atas terlaksananya PON XVII 2008 ini yang bertepatan dengan 100 tahun kebangkitan nasional. Karena itulah Presiden mengharapkan ajang ini dijadikan momentum untuk kebangkitan olahraga nasional. Presiden juga berharap prestasi yang dicapai pada PON terus ditingkatkan hingga mencapai tingkat internasional.

Di penghujung pembukaan, saat kembang api dinyalakan, stadion gemuruh oleh tepuk tangan. Wah, ini sih pesta kembang api!!” teriak seorang suporter dari Malang saking gembiranya dan terkejut menyaksikan kemegahan kembang api yang disulut.

Penutupan berakhir sekitar pukul 22.00, bersamaan dengan Presiden beserta rombongan meninggalkan tribun kehormatan.

Namun acara belum berakhir. Penonton masih dihibur oleh artis-artis ibukota seperti Dewi Gita, Andy Rif/, Soma KDI, Desy Sinaga (Indonesian Idol), dan Lita KDI.

Pembukaan PON XVII 2008 yang meriah juga memberi berkah bagi para pedagang. Dagangan mereka terutama makanan dan minuman laku keras. Bahkan ada pedagang dari Yogyakarta yang sengaja berjualan kaus di arena PON XVII dan memperoleh keuntungan lumanya besar. “Malam ini saya dapat untuk Rp700.000,- kata Suryo. (***)