KONI SUMSEL

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Palembang Sumatera Selatan Contact Person : konisumsel@gmail.com

Selamat Datang di Situs KONI Sumsel

Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Jalan Jenderal Sudirman No 2534 Email : konisumsel@gmail.com

Minggu, 20 Juli 2008

KONI Sumsel Puji Kerja Keras Atletnya

KONI Sumsel Puji Kerja Keras Atletnya
--- Siapkan 10 Cabor Andalan
Samarinda
Meski jauh dari realisasi target 10 besar yang diemban KONI Provinsi Sumsel, tapi badan otoriter olahraga terbesar Sumsel tersebut tetap memuji kerjakeras dan prestasi yang berhasil ditorehkan duta-duta olahraga bumi Sriwijaya dalam mengejar pundi-pundi medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kalimantan Timur (Kaltim) 2008.
Perolehan 12 medali emas, 11 medali perak dan 17 medali perunggu sudah menjadi puncak perjuangan kontingen Sumsel yang dipimpin Letkol CZI Amalsyah Tarmidzi dipesta olahraga empat tahunan terbesar di sejarah Indonesia tersebut.
Sebagai langkah evaluasi yang akan dipertanggung jawabkan dan ajang penilaian terhadap program-program yang telah dijalani sehingga menghasilkan prestasi kurang baik Sumsel dibandingkan empat tahun lalu ketika Sumsel menjabat sebagai tuan rumah dengan perolehan 4 besar, KONI Sumsel melalui Sekum nya Dhennie Zainal selain memberikan pujian kepada atletnya juga akan melakukan evaluasi besar-besaran bagi perkembangan olahraga di Sumsel.
"Prestasi ini sudah bagus karena sesuai dengan target yang kita inginkan seperti mempertahankan medali yang kita dapatkan di Palembang empat tahun lalu, hanya saja kita mendapatkan masalah dengan pihak PRSI yang mana Sumsel bisa menerjunkan perenangnya," jelas Dhennie ketika menyaksikan cabor pencak silat Sumsel di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Rabu (16/7).
Didampingi Ketua Kontingen Sumsel Letkol CZI Amalsyah Tarmidzi, Dhennie menjelaskan dirinya dan tentunya masyarakat Sumsel masih bisa bersyukur dengan adanya cabor-cabor yang mendapatkan medali emas walaupun tidak ditargetkan oleh KONI Sumsel seperti anggar dan whusu. "Cabor-cabor ini bisa mendongkrak posisi sumsel diperolehan medali," jelas anggota DPRD Provinsi Sumsel ini.
Kebanggan juga tersirat bukan hanya dari faktor prestasi tetapi juga atlet Sumsel yang berlaga di PON ini adalah asli putera daerah Sumsel. "Dan yang menjadi kebanggan prestasi bagus ini ditorehkan oleh putera-puteri asli daerah Sumsel yang berjuang menegakkan nama daerahnya sendiri," jelas Amalsyah yang memperkecualikan atlet atletik Sumsel Ni Putu Desi yang berasal dari Bali, tetapi penyumbang emas bagi Sumsel ini tetap menunjukkan kesetiaannya dan menanamkan jiwa kedaerahannya untuk Sumsel.
Dan upaya yang akan dilakukan demi perkembangan prestasi olahraga di bumi sumatera selatan, KONI Sumsel yang diketua umumi oleh Ir H Syahrial Oesman MM segera melakukan rapat pengurus yang tentunya melibatkan pengda-pengda. "Kita berharap setelah PON ini kita akan mengadakan cabor-cabor prioritas atau unggulan yang menciri khaskan Sumsel, seperti Jambi dengan renangnya, dan provinsi lain dengan cabornya maka Sumsel ada cabor yang diandalkan, dan kita buat cabor spesial minimal 10 cabor," jelas Dhennie Zainal.
Tapi, Dhennie masih melihat berbagai aspek untuk menentukan cabor-cabor yang menjadi unggulan seperti sarana dan tentunya prestasi serta berbagai aspek lainnya. " Anggar, menembak, judo dan cabang lain seperti atletik dan lainnya yang mendapatkan medali harus diregenerasikan, karena tidak mungkin juga kita hanya mengandalkan dari nama Taslim bersaudara atau Jauhari Johan, kita perlu penerus mereka yang masih muda," ungkapnya.
Kenyataan yang diterima bahwa Sumsel merupakan salah satu tuan rumah Sea Games 2011 harus diantisipasi dengan menyiapkan atlet-atlet muda dari bumi Sriwijaya agar bisa disisipkan ditengah-tengah skuad merah putih. "Apalagi cabor dayung akan diselenggarakan di Palembang, harapannya ada atlet Sumsel menjadi kontingen Indonesia," harapan dhennie yang juga kembali berharap Pemprov Sumsel memberikan penghargaan kepada atlet Sumsel yang telah menaikkan bendera Sumsel di PON XVII Kaltim 2008.

Tarmizi Karim Jamu Kontingen PON

Tarmizi Karim Jamu Kontingen PON
samarinda
Penjabat (PJ) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Tarmizi Karim, Selasa malam (15/7) memberikan jamuan makan malam dan silaturahmi kepada kontingen Sumsel dan puluhan kontingen lainnya yang ikut serta dalam perhelatan PON XVII Kaltim 2008 yang dipusatkan di Lemin Etam pinggiran sungai Mahakam Samarinda.
Kontingen Sumsel yang dipimpin langsung Kol CZI Amalsyah Tarmidzi datang bersama rombongan termasuk juga Kepala Banpora Sumsel, Aidit Azis ikut bergabung bersama kontingen lainnya di Balairung Pendopo Gubernur Kaltim yang letaknya bersebelahan dengan kantor Gubernur Kaltim.
Disuguhi hiburan tari dan music life, Tarmizi Karim tampak berbaur dengan para tamu undangan yang mulai memadatkan ruangan sejak pukul 19.00 waktu setempat. "Saya sebelumnya dari Aceh dan ini adalah malam pertama saya di Samarinda yang sebelumnya juga diajak jalan-jalan ke Bontang untuk menyaksikan Samarinda," canda Tarmizi.
Didalam sambutannya, Tarmizi berharap PON ke XVII ini bisa menjadi tonggak keberhasilan olahraga di Indonesia yang sudah mulai minim prestasi. "Bukan hanya berupa prestasi bagi Kaltim, tetap juga venues-venues yang tersedia yang kita gunakan di PON ini bila selesai waktu pelaksanaan bisa dimanfaatkan kembali hingga tidak terbelengkalai," jelasnya didepan tamu undangan.
Dijelaskannya kembali, untuk bisa bermanfaat venues-venues tersebut akan digunakan sebagai tempat-tempat latihan yang bisa digunakan masyarakat Kaltim. "Kaltim perlu segera mencari bibit-bibit baru, dan venues yang tersedia di sempaja, palaran ataupun di kabupaten lain di Kaltim bisa dimanfaatkan untuk menciptakan atlet-atlet andalan bagi benua Etam," tutup Tarmizi yang dilanjutkan makan malam bagi semua ketua kontingen PON XVII Kaltim 2008

Menembak Kembali Raih Emas

Menembak Kembali Raih Emas
Balikpapan
Atlet Menembak Sumsel kembali menyumbangkan medali emas untuk kontingen Sumsel dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII 2008 Kaltim. Kemarin, Selasa (15/7) petembak Sumsel berhasil menyumbangkan satu medali emas, satu perak dan satu perunggu.

Medali emas Sumsel disumbangkan atlet tembak R Wisnuaji dari nomor Free Riple tiga posisi pada nomor perorangan putra yang berlangsung di lapangan tembak Manggar Balikpapan, kemarin. Wisnu berhasil mengumpulkan poin 1120 dan berhasil memecahkan rekor PON atas nama Riduan Gunawan yang dibuat tahun 1993 dengan poin 1118.

Sementara itu, perak berhasil diraih oleh Oscar Maysuri dari DKI dengan poin 1117 sedangkan perunggu oleh Andi Hendrata dari jateng dengan poin 1116.

Sementara itu, untuk nomor Free Riple tiga posisi beregu putra, tim menembak Sumsel yang menurunkan R Wisnuaji, Gatot Anindito, dan Rahmad Sudarmawan hanya berhasil menyabet perak dengan total nilai 3309. Sedangkan emas diraih oleh Tim dari Jawa Tengah (Andi Hendrata, Bagus Harjono, Gatot Puspojudo) dengan total nilai 3339. Untuk perunggu diraih oleh Tim dari Bali (Thomas Leo, I Kadek Bagiartha, Cornellius Glenn C A) dengan total nilai 3268.

Dinomor ini juga terjadi pemecahan rekor PON di mana rekor lama RNT atas nama tim dari Bimantara pada ASCOT 2008 di Jakarta dengan total nilai 3339. dan RPT atas nama tim dari Jawa Tengah pada PON XVI 2004 di Palembang dengan total nilai 3305 berhasil dipecahkan oleh tim dari Jawa Tengah (Andi Hendrata, Bagus HArjono, Gatot Puspojudo) dengan total nilai 3339.

Terpisah di nomor 10 meter Air Riple Hunting perorangan Putra, petembak Sumsel Andi Tricahyono hanya mampu memperoleh perunggu. Andi yang berhasil mengumpulkan poin 547 masih kalah dengan Ferdi atlet Tuan Rumah yang berhasil mengumpulkan poin 555 dan Hermawan Putra dari Jateng yang berhasil mengumpulkan poin 551.

Di nomor ini juga terjadi pemecahan rekor PON dimana rekor lama RPI dan RNI atas nama Syaiful Haqi dari Jawa Timur yang dibuat pada PON XVI 2004 di Palembang dengan total nilai 553. Sedangkan rekor baru RPI dan RNI dibukukan atas nama Andi Ferdi dari Kalimantan Timur dengan total nilai 555.

Agus Anindito yang dimintai komentar usai melakukan perlombaan mengungkapkan rasa syukurnya. “Kita semua puas dengan hasil ini walaupun hanya mampu meraih satu emas satu perak dan satu perunggu,” ungkap Agus.

Lebih lanjut dikatakannya, sebenarnya lawan Sumsel di nomor ini sangatlah berat karena petembak-petembak yang menjadi saingan merupakan petembak senior yang sudah banyak pengalaman. “Untung saja kita bisa menang walaupun kita masih junior,” tukasnya.

Disamping itu, walaupun sempat diragukan penampilannya di PON XVII Kaltim ini, Rahmad Sudarmawan yang diturunkan menggantikan Saptono yang mengalami cedera sebelum PON dimulai tampil begitu maksimal.

“Sebagai atlet pengganti ternyata Rahmad mampu tampil baik. Buktinya kami bisa meraih medali perak di nomor free riple 3 posisi beregu putra,” tukas Agus.

Herowanto Akhirnya Sumbangkan Perak

Herowanto Akhirnya Sumbangkan Perak
- Biliar Sumsel Rebut 1 Perak dan 3 Perunggu
- Hekta-Marlin Kandas di Delapan Besar

TARAKAN
Harapan Sumsel untuk meraih medali emas dari cabor biliar akhirnya kandas juga. Dari seluruh nomor yang diikuti, tidak satupun berhasil menyumbnangkan emas, termasuk dari nomor caroom tiga ban yang dipertandingkan, Selasa (15/7) di Lapangan Tenis Indoor Tarakan, Kaltim.
Harapan cabor biliar untuk menyumbangkan emas sempat muncul setelah Herowanto berhasil melangkah ke partai puncak. Namun sayang di partai final ini, Herowanto harus mengakui keunggulan James Lengkang dari Sulawesi Utara dengan skor 23-35. Hero pun hanya meraih perak, sedangkan emas direbut James Lengkang.
Hasil ini memupuskan harapan pebiliar Sumsel untuk meraih emas. Hero yang merupakan spesialis caroom tiga ban dan pada babak penyisihan pool, Minggu (13/7) lalu berhasil mengalahkan James Lengkang 27-26, gagal mengulangi sukses dan kalah.
Sebelumnya di babak semfinal, Hero melaju setelah menang 35-31 atas Tony Ho dari Jatim. Di semifinal ini, Hero sempat tertinggal jauh dari Tony Ho dengan skor 4-16 sebelum akhirnya berhasil unggul.
Pelatih biliar Sumsel, Hussein Adhan yang dihubungi mengatakan pada pertandingan final kemarin, Hero selalu tertinggal dalam pengumpulan poin. "Setiap Hero mendapatkan giliran, posisi bola selalu tidak enak atau dalam istilah biliarnya bola cau. James Lengkang selalu dapat mengunci dengan menempatkan posisi bola sulit sehingga inilah hasilnya, Hero hanya meraih perak," jelas Hussein.
Dengan perolehan satu perak ini, maka kontingen biliar Sumsel pada PON XVII Kaltim gagal merealisasikan target perolehan dua emas dari KONI Sumsel. Hekta Ahmad dkk hanya meraih satu perak dan tiga perunggu. Perak di sumbangkan Herowanto sedangkan perunggu di sumbangkan Hekta Ahmad di nomor single english, single snooker dan double snooker bersama Marlin.
"Inilah hasil yang kita dapatkan. Dengan hasil ini selesai sudah tugas atlet-atlet biliar Sumsel di PON Kaltim, dengan perolehan satu perak dan tiga perunggu. Kita masih lumayan. Kejurnas di Jakarta kemarin, Jateng dan Jambi sama-sama dapat 4 emas tapi di PON ini Jambi tidak dapat dan Jateng baru dapat satu emas. Malah Ricky Yang dan Zulfikri (atlet Jateng), perunggu pun tidak dapat," tukas Kabid Binpres Pengprov POBSI Sumsel ini.

Hekta-Marlin Kandas di Delapan Besar
Sementara nomor terakhir yang diikuti Sumsel di cabor biliar yakni nomor double english, pasangan Hekta Ahmad-Marlin juga gagal meraih medali. Kedua pasangan ini justru kandas di babak delapan besar atas atlet non unggulan dari Banten, Adi Braja dan Hairul dengan skor tipis 2-3.
"Kita maklumi juga karena kondisi tangan Hekta yang cedera. Ia pun tampil kurang maksimal karena ketiaknya cedera. Apa boleh buat, kita sudah berusaha maksimal dan sepertinya Tuhan memberikan hasil seperti ini," ujar Hussein.

Yessi Tambah Kans Emas Sumsel

Yessi Tambah Kans Emas Sumsel
Samarinda,
Seperti yang diharapkan sebelumnya, Yessi akhirnya dapat memastikan diri melenggang ke babak final setelah dalam partai semifinal yang berlangsung di venue Silat kompleks stadion Sempaja Samarinda, Selasa (15/7).

Yessi Rosdiana yang turun di kelas E putri berhadapan dengan Subaedah dari Sulsel di gelanggang I berhasil menang telak setelah kelima wasit/juri mengangkat bendera biru menandakan menenangan untuk dirinya.

Kemenangan telak tersebut sehingga menghantar atlet pencaksilat Sumsel itu melanju pada babak Final untuk memperebutkan medali emas yang akan dipertandingkan, Rabu (16/7).

Turut menyaksikan pertandingan semifinal tersebut Komandan Kontingen, Kol CZI Amalsyah Tarmizi, Kepala Banpora, dr Aidit Azis dan Wakil Ketua Umum KONI Sumsel, Drs Sofyan Rebuin .

Yesi dalam pertandingan itu tampil percaya diri dalam menghadapi lawan dengan menggunakan serangan mematikan khas yang dimilikinya sehingga lawan tidak bisa berbuat banyak.

Yesi usai bertanding kepada wartawan mengatakan, lawan yang dihadapi memang tidak ringan tetapi pihaknya telah mempersiapkan diri melalui perjuangan keras.

“Latihan maksimal terus kami laksanakan supaya di PON XVII Kaltim ini bisa tampil juara, “katanya dengan nada gembira.

Ketika ditanya lawan yang dihadapi di final nanti, ia mengatakan, atlet Jawa Barat atas nama Puspa Endah Fitriani.

“Lawan difinal nanti sangat berat karena ia pernah medapat medali perak SEA Games sehingga perlu persiapan yang lebih matang,“ ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya akan berjuang semaksimal mungkin supaya bisa meyumbangkan medali emas pada pesta olahraga empat tahunan di Kaltim ini.

Tembak Sumsel Pecahkan Rekor

Tembak Sumsel Pecahkan Rekor
- Sabet Emas Free Riple Prone Putra
- Sumsel Tetap Peringkat 13

BALIKPAPAN,
Hari keempat pelaksanaan cabor menembak pada PON XVII 2008 di Lapangan Tembak Manggar Balikpapan Kaltim, Minggu (13/7), tim menembak Sumsel berhasil merebut emas kedua atau kesepuluh untuk Sumsel yang sekaligus memecahkan rekor nasional. Tim menembak Sumsel yang turun di nomor free riple prone beregu putra memecahkan rekor nasional yang dipegang Jateng dengan unggul sebelas poin.
Pada hari keempat pelaksanaan lomba menembak kemarin, Sumsel turun di nomor free riple prone beregu dan perorangan putra. Sumsel menurunkan tiga atletnya Rahmad Wisnuaji, Agus Anindhito dan Ahmad Sudarmawan. Dalam enam kali tembakan, Rahmad Wisnuaji berhasil mengumpulkan total 583 poin.
Sementara Agus Anindhito mengumpulkan 582 poin dan Ahmad Sudarmawan mengumpulkan 576 poin. Dari hasil ini tim tembak free riple prone beregu putra Sumsel mengumpulkan total nilai 1741 poin dan tertinggi diantara peserta lainnya.
Seperti sudah diperediksi sebelumnya, para petembak dari Bank Sumsel Shooting Club dan Sekayu (Ahmad Sudarmawan) ini pun mampu merealisasikan target KONI dan berhak atas medali emas PON. Sementara hasil kumpulan poin inipun juga berhasil memecahkan rekor nasional untuk nomor free riple prone beregu putra yang dibuat tim Jateng dengan skor tertinggi 1730 poin atau sebelas poin dibawah Sumsel.
"Kita bersyukur tim kita bukan saja merebut emas tapi juga memecahkan rekor nasioanl yang sudah lama dipegang Jatim. Dengan tambahan emas ini, kita mampu merealisasikan target dari KONI Sumsel dan kita juga berhasil melampaui target karena kita juga meraih perunggu," ungkap Kuncung Sudiono, pelatih menembak Pengprov Perbakin Sumsel yang dihubungi.
Pada nomor free riple prone beregu putra ini, medali perak disabet tim Jawa Barat. Sedangkan perunggu direbut tim Jawa Timur. Sementara untuk nomor perorangan, tim menembak Sumsel juga berhasil menambah medali perunggu atas nama Rahmad Wisnuaji yang mengumpulkan total 583 poin. Di nomor perorangan ini, medali emas direbut oleh Sahurun dari Jawa Timur dengan nilai 586 poin dan perak diraih Ari Setiamoko dari Jawa Barat dengan kumpulan 585 poin.
Sementara pada lanjutan lomba menembak hari ini, Sumsel akan mengikuti nomor sport riple tiga posisi (putri) beregu dan perorangan. Sumsel akan menurunkan tiga petembak andalannya yakni Endang, Eva J Poluan dan Musratul Ummah. "Di nomor ini kita ada peluang untuk meraih medali. Mudah-mudahan besok (hari ini) atlet kita dapat tampil maksimal dan tinggal lagi nasib. Kalau kita sudah persiapan ini dengan maksimal dan anak-anak akan berusaha keras untuk menambah medali. Doakan yah," ungkap Kuncung.
Sementara meskipun berhasil menambah satu emas dan satu perunggu, Kontingen PON Sumsel masih tetap tertahan diperingkat 13 klasemen dengan 10 emas, 5 perak dan 13 perunggu. Di peringkat pertama, sementara masih kokoh Jatim dengan 91 emas, 73 perak dan 61 perunggu. Peringkat kedua masih dipegang tuan rumah Kaltim dengan 79 emas, 75 perak dan 73 perunggu. Sedangkan peringkat tiga diduduki Jawa Barat dengan 68 emas, 56 perak dan 92 perunggu.

Sabtu, 12 Juli 2008

Berita Anggar

Sable Beregu Putri Sumsel Akhirnya Kalah

SAMARINDA,
Tim anggar Sumsel yang turun di nomor sable beregu putri gagal melaju ke babak semifinal pada lanjutan pertandingan cabor anggar di GOR Hall C Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7) tadi. Bertemu tim kuat Sulawesi Utara, Novi Susanti dkk akhirnya menyerah kalah dengan skor akhir 38-42.
Kekalahan atas tim Sulawesi Utara ini sudah diprediksi sebelumnya. Pada nomor sable beregu putri, Sumsel hanya memiliki tiga atlet yakni Novi Susanti, Helsah Pratiwi dan Zakiyah. Praktis Sumsel mengandalkan Novi Susanti yang sudah lebih banyak pengalaman di even tinggi karena pernah turun di SEA Games 2007. Namun novi tergolong atlet junior yang baru muncul.
Sedangkan Sulut memiliki dua atlet senior yang juga sudah sering turun di SEA Games yakni Nency Manopo dan Veronica Kelmanu. Selain itu dua lagi atletnya yakni Indri Suwu dan Gladis merupakan atlet senior yang pernah di Pelatnas.
Pun demikian di pertandingan pertama, Sumsel yang menurunkan Helsah Pratiwi hanya kalah satu poin atas Nency Manopo sehingga skor 4-5 untuk Sumsel. Di game kedua Novi Susanti tampil maksimal dan merebut enam angka serta hanya kecolongan tiga angka atas Indri Suwu sehingga skor menjadi 10-8.
Pertandingan ketiga juga milik Sumsel dan Zakiyah mampu mengalahkan Veronica sehingga skor menjadi 15-12. Pertandingan keempat pun milik Sumsel sehinga skor berubah 20-16.
Di game kelima, Sulut mengubah strategi, mereka menurunkan Nency untuk menghadapi Zakiyah. Sedangkan atlet Sumsel yang sudah leading empat angka terlihat mulai kurang konsisten dan tergesa-gesa. Akhirnya game ini Zakiyah kalah atas Nency dengan skor telak 3-7. Begitu juga game keenam, Novi dikalahkan Veronica dengan 3-5 dan selanjutnya Zakiyah yang turun di pertandingan ketujuh berhasil dikalahkan Gladis yang menggantikan Indri dengan skor 3-5 sehingga skor total Sumsel ketinggalan 29-33.
Di dua game terakhir, Sumsel mencoba mengejar dengan menurunkan Helsa yang meghadapi Veronica tapi tetap kalah tipis 4-5 begitu juga game terakhir, Novi kembali kalah atas Nency 2-5 sehingga skor akhir menjadi 35-43 untuk Sumsel. Dengan kekalahan ini Sumsel gagal meraih tambahan medali dari nomor sable beregu putri.
"Anak-anak sudah maksimal. Untuk degen putri memang pemain kita masih muda-muda, semuanya belum pernah turun di PON kecuali Novi Susanti sehingga mereka masih tegang saat tanding. Menghadapi Sulut juga memang memberikan sedikit pengaruh terhadap mental pemain, apalagi Sulut diisi pemain senior," ungkap Lukman Ahmadi, pelatih anggar Sumsel.


Degen Beregu Putra Gagal Tambah Medali

SAMARINDA,
Pada pelaksanaan hari terakhir cabor anggar di GOR Hall C Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7), tim anggar Sumsel akhirnya gagal menambah pundi medali. Setelah Sable Beregu Putri baru saja kandas di perempat final, giliran tim degen beregu putra Sumsel juga gagal ke semifinal.
Tully Mauliadhani dkk gagal menyumbangkan medali setelah pada babak perempat final dikalahkan tim anggar Sulawesi Selatan dengan skor akhir 42-38. "Kita sudah berusaha sekuat tenaga tapi inilah hasilnya. Hanya kita puas, meskipun kalah selisih angkanya tidak terlalu jauh dan kalah tipis. Padahal degen beregu putra bukan spesialis kita. Atlet degen juga hanya dua, Joneska dan Ananda Raka Putra. Rully atlet nomor sable, tapi karena kita kurang atlet makanya ia diturunkan di degen," jelas Lucky Ramdhani, pelatih anggar Sumsel.
Sementara pelatih kepala tim anggar Sumsel, Lukman Ahmadi menambahkan untuk kategori degen, tim Sulsel memang jagonya. "Hanya saja sebetulnya kita bermain imbang. Anak-anak masih mampu menyamakan kedudukan dan kalah pun tipis tapi tidak apalah. Setidaknya di PON ini target mempertahankan medali sudah terpenuhi dan bahkan kita mampu menyumbang dua emas serta satu perunggu," imbuh Lukman.
Dengan hasil ini tuntas sudah pelaksanaan cabor anggar yang diikuti Sumsel. Rencananya pada Senin (14/7) lusa tim anggar Sumsel yang dipimpin Lukman Ahmadi akan kembali ke Palembang.
Sementara pada pertandingan lanjutan degen beregu putra, di semifinal tim Sulsel akan menghadapi tim Jakarta yang mengalahkan Kaltim dengan skor 45-30. Di partai semifinal lainnya tim Jabar yang menang atas Sumut 42-26 akan menantang Kalbar yang mengkandaskan Maluku 45-40. Dua laga terakhir anggar ini akan dituntaskan sore ini untuk menentukan peraih medali emas.