Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan Alamat : Jalan Jenderal Sudirman Palembang Sumatera Selatan Contact Person : konisumsel@gmail.com

Selamat Datang di Situs KONI Sumsel

Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Jalan Jenderal Sudirman No 2534 Email : konisumsel@gmail.com

Sabtu, 12 Juli 2008

Berita Anggar

Sable Beregu Putri Sumsel Akhirnya Kalah

SAMARINDA,
Tim anggar Sumsel yang turun di nomor sable beregu putri gagal melaju ke babak semifinal pada lanjutan pertandingan cabor anggar di GOR Hall C Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7) tadi. Bertemu tim kuat Sulawesi Utara, Novi Susanti dkk akhirnya menyerah kalah dengan skor akhir 38-42.
Kekalahan atas tim Sulawesi Utara ini sudah diprediksi sebelumnya. Pada nomor sable beregu putri, Sumsel hanya memiliki tiga atlet yakni Novi Susanti, Helsah Pratiwi dan Zakiyah. Praktis Sumsel mengandalkan Novi Susanti yang sudah lebih banyak pengalaman di even tinggi karena pernah turun di SEA Games 2007. Namun novi tergolong atlet junior yang baru muncul.
Sedangkan Sulut memiliki dua atlet senior yang juga sudah sering turun di SEA Games yakni Nency Manopo dan Veronica Kelmanu. Selain itu dua lagi atletnya yakni Indri Suwu dan Gladis merupakan atlet senior yang pernah di Pelatnas.
Pun demikian di pertandingan pertama, Sumsel yang menurunkan Helsah Pratiwi hanya kalah satu poin atas Nency Manopo sehingga skor 4-5 untuk Sumsel. Di game kedua Novi Susanti tampil maksimal dan merebut enam angka serta hanya kecolongan tiga angka atas Indri Suwu sehingga skor menjadi 10-8.
Pertandingan ketiga juga milik Sumsel dan Zakiyah mampu mengalahkan Veronica sehingga skor menjadi 15-12. Pertandingan keempat pun milik Sumsel sehinga skor berubah 20-16.
Di game kelima, Sulut mengubah strategi, mereka menurunkan Nency untuk menghadapi Zakiyah. Sedangkan atlet Sumsel yang sudah leading empat angka terlihat mulai kurang konsisten dan tergesa-gesa. Akhirnya game ini Zakiyah kalah atas Nency dengan skor telak 3-7. Begitu juga game keenam, Novi dikalahkan Veronica dengan 3-5 dan selanjutnya Zakiyah yang turun di pertandingan ketujuh berhasil dikalahkan Gladis yang menggantikan Indri dengan skor 3-5 sehingga skor total Sumsel ketinggalan 29-33.
Di dua game terakhir, Sumsel mencoba mengejar dengan menurunkan Helsa yang meghadapi Veronica tapi tetap kalah tipis 4-5 begitu juga game terakhir, Novi kembali kalah atas Nency 2-5 sehingga skor akhir menjadi 35-43 untuk Sumsel. Dengan kekalahan ini Sumsel gagal meraih tambahan medali dari nomor sable beregu putri.
"Anak-anak sudah maksimal. Untuk degen putri memang pemain kita masih muda-muda, semuanya belum pernah turun di PON kecuali Novi Susanti sehingga mereka masih tegang saat tanding. Menghadapi Sulut juga memang memberikan sedikit pengaruh terhadap mental pemain, apalagi Sulut diisi pemain senior," ungkap Lukman Ahmadi, pelatih anggar Sumsel.


Degen Beregu Putra Gagal Tambah Medali

SAMARINDA,
Pada pelaksanaan hari terakhir cabor anggar di GOR Hall C Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7), tim anggar Sumsel akhirnya gagal menambah pundi medali. Setelah Sable Beregu Putri baru saja kandas di perempat final, giliran tim degen beregu putra Sumsel juga gagal ke semifinal.
Tully Mauliadhani dkk gagal menyumbangkan medali setelah pada babak perempat final dikalahkan tim anggar Sulawesi Selatan dengan skor akhir 42-38. "Kita sudah berusaha sekuat tenaga tapi inilah hasilnya. Hanya kita puas, meskipun kalah selisih angkanya tidak terlalu jauh dan kalah tipis. Padahal degen beregu putra bukan spesialis kita. Atlet degen juga hanya dua, Joneska dan Ananda Raka Putra. Rully atlet nomor sable, tapi karena kita kurang atlet makanya ia diturunkan di degen," jelas Lucky Ramdhani, pelatih anggar Sumsel.
Sementara pelatih kepala tim anggar Sumsel, Lukman Ahmadi menambahkan untuk kategori degen, tim Sulsel memang jagonya. "Hanya saja sebetulnya kita bermain imbang. Anak-anak masih mampu menyamakan kedudukan dan kalah pun tipis tapi tidak apalah. Setidaknya di PON ini target mempertahankan medali sudah terpenuhi dan bahkan kita mampu menyumbang dua emas serta satu perunggu," imbuh Lukman.
Dengan hasil ini tuntas sudah pelaksanaan cabor anggar yang diikuti Sumsel. Rencananya pada Senin (14/7) lusa tim anggar Sumsel yang dipimpin Lukman Ahmadi akan kembali ke Palembang.
Sementara pada pertandingan lanjutan degen beregu putra, di semifinal tim Sulsel akan menghadapi tim Jakarta yang mengalahkan Kaltim dengan skor 45-30. Di partai semifinal lainnya tim Jabar yang menang atas Sumut 42-26 akan menantang Kalbar yang mengkandaskan Maluku 45-40. Dua laga terakhir anggar ini akan dituntaskan sore ini untuk menentukan peraih medali emas.

Degen Beregu Putra Melaju ke Perempatfinal

Degen Beregu Putra Melaju ke Perempatfinal

SAMARINDA,
Tim anggar Sumsel yang terdiri dari Rully Mauliadhani, Joneska Pieter dan Ananda Raka berhasil melaju ke babak perempatfinal pada pertandingan cabor anggar nomor degen beregu putra di GOR Hall C Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7) tadi. Tim yang sebenarnya tidak diunggulkan ini mampu mengalahkan tim NAD (Nangroe Aceh Darussalam) dengan skor 45-30.
Menghadapi tim Aceh yang kekuatan di nomor degen cukup berimbang, Sumsel yang sudah meraih dua emas mampu tampil maksimal. Dalam sembilan pertandingan yang digelar bergantian ini, Rully dkk mampu memenangkan seluruh pertarungan dan mengumpulkan poin maksimal 45. Sedangkan Aceh hanya mengumpulkan total 30 poin. Dengan demikian Sumsel berhak maju ke babak delapan besar dan akan bertemu Sulawesi Selatan yang sebentar lagi akan dipertandingkan.
"Kans kita masih fifty-fifty. Hanya saja nomor degen putra ini sebetulnya bukan spesialis kita. Apalagi untuk beregu kita hanya punya dua atlet yakni Joneska dan Ananda saja. Sedangkan Rully spesialis di sabre, bukan degen," jelas Lukman Ahmadi, pelatih anggar Sumsel.

Tumbangkan Atlet Dunia, Ria Puspita ke Semifinal

Tumbangkan Atlet Dunia, Ria Puspita ke Semifinal

SAMARINDA, SRIPO -- Langkah pesilat Sumsel atas nama Martono yang turun dikelas A Putra ke semifinal diikuti juga oleh atlet putri Sumsel, Ria Puspita Sari. Ria yang turun di kelas A putri memberikan kejutan dengan berhasil menumbangkan atlet dunia Indonesia, Salmawati dari Sulawesi Selatan.
Pada pertandingan yang digelar di GOR Serbaguna Komplek Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7) tadi, Ria Puspita Sari yang mendapatkan dukungan cukup banyak suporter Sumsel dari berbagai cabor ini tampil memukau. Tampil tenang dan berhasil mengendalikan emosi serta sesekali bertahan dan sambil menyerang, atlet muda Sumsel yang baru pertama kali turun di PON ini mampu meladeni pergerakan silat dari Salmawati.
Tanda-tanda kemenangan Ria sudah terlihat sejak tiga menit pertama. Ia tampaknya berhasil memancing emosi Salmawati sehingga pertarungan menjadi seru. Akhirnya sampai pertandingan selama tiga babak itu usai, lima wasit yang memimpin pertandingan memberikan kemenangan untuk Ria sehingga Ria unggul 5-0.
Dengan hasil ini tugas Ria masih dua langkah lagi untuk merebut emas dari cabang silat. Namun setidaknya Ria sudah memastikan minimal meraih perunggu, sama seperti Martono. Di semifinal yang akan digelar besok, Ria Puspita akan menjajal atlet tuan rumah Kaltim, Santi Maryana. Sebelumnya Santi melaju ke babak semifinal setelah mengkandaskan Ririn Kamelia Sari dari Sumbar dengan skor 5-0. "Kita tidak muluk-muluk dan tidak menargetkan emas. Anak-anak sengaja dibiarkan bermain lepas tanpa beban walaupun saya maunya anak-anak memberikan hasil terbaik dan lebih dari sekedar perunggu," ungkap Abas Akbar, pelatih silat Sumsel.

Martono Kusuma Melaju ke Semifinal

Martono Kusuma Melaju ke Semifinal

SAMARINDA, Atlet silat Sumsel, Martono Kusuma selangkah lagi memastikan diri tampil di final silat kategori tarung kelas A Putra. Martono melaju ke semifinal setelah pada partai perempatfinal yang digelar di GOR Serbaguna Komplek Stadion Sempaja Samarinda, Sabtu (12/7) tadi, martono mengkandaskan perlawanan Dien Akba dari Bengkulu.
Sehari setelah mengalahkan mantan atlet pelatnas SEA Games Abdul Karim Aljufri dari Sulteng, Martono Kusuma tampil semakin tenang dan percaya diri. Aksi-aksinya berkali-kali mampu membuat poin. Hingga dalam tiga kali tiga menit, Martono memastikan tiket ke semifinal dengan membungkam Dien Akba dengan skor 5-0.
Dengan hasil ini, setidaknya tim silat Sumsel sudah memastikan minimal meraih medali perunggu. Di babak semifinal besok, Martono akan ditantang Maszuwar dari NAD (Nangroe Aceh Darussalam) yang pada saat bersamaan mengalahkan atlet tuan rumah Kaltim, M Anshar dengan skor juga 5-0."Kita berharap besok Martono tampil tenang seperti hari ini sehingga tidak hanya memberikan medali perungu tapi lebih baik dari itu," tukas Abas Akbar.

Tim Berkuda Sumbang Perunggu

Tim Berkuda Sumbang Perunggu
- Pendekar Sumsel Bidik Emas Pertama Silat

Tenggarong,
Tim berkuda Sumsel akhirnya berhasil ikut ambil bagian menambah pundi medali Sumsel, meskipun hanya perunggu. Dari dua nomor yang diikuti pada PON XVII Kaltim di arena berkuda Komplek Olahraga Perjiwa, Tenggarong, Kamis (10/7), mia asriyani dkk mempersembahkan satu medali dari nomor eventing beregu.
Sementara pda perolehan poin selama tiga hari menjalani loma, posisi pertama nomor eventing beregu di raih oleh tim berkuda Kaltim dengan total 208,71 poin dan berhak atas medali emas. Sedangkan perak diraih tim berkuda Banten dengan poin 260,86 dan Sumsel di posisi ketiga dengan poin 346,57.
Namun hasil positif ini tidak diikuti di nomor di eventing perorangan. Jamhur Hatta dkk gagal masuk tiga besar. Medali emas di nomor ini di raih atlet berkuda Kaltim atas nama Yayan Hadiansyah dengan poin 65,44. Perak di raih Ferry Wahyu Hadiyanto dengan poin 71,21 dan medali perunggu diraih Ardi Hapsoro Hamidjojo dengan poin 78,57.
Pada nomor eventing beregu, semua peluang baru di tentukan di hari terakhir pertandingan. Kontingen Sumsel yang tampil kurang menyakinkan di dua hari pertama di babak kategori drassage dan show jumping berhasil tampil baik di kategori cross country. Meski sempat pesimis meraih hasil optimal di kategori ini lantaran lokasi cross country yang seharusnya di laksanakan di luar ruangan di pindahkan ke arena indoor, teryata tim berkuda Sumsel justru berhasil mengejar ketinggalan poin di pelaksanaan babak ketiga eventing ini.
Pada pelaksanaan babak cross coutry, Mia Asriyani berhasil mengumpulkan 125,41 poin, Nasri Labonu meraih poin 105,00 dan Sunardi meraih 116,43 poin. Sedangkan Jamhur Hatta tidak mendapatkan poin karena tereliminasi di hari kedua. ”awalnya kita memang sempat pesimis saat cross country di pindahkan ke indoor karena nomor cross country biasanya diadakan di luar. Namun syukurlah semuanya bisa berjalan dengan baik. Kita berhasil menyelesaikan pertandingan dan tidak ada penolakan dari kuda, semua berjalan lancar,” ujar atlet berkuda Sumsel, Mia kemarin.
Menurut Mia, pada babak cross country memang nomor andalan tim berkuda Sumsel. Sehingga ia yakin tim Sumsel dapat berbuat banyak di nomor ini. Terlebih di nomor ini pinalti poin bagi kuda yang menolak melompati rintangan cukup besar yaitu 20 poin untuk sekali penolakan. ”Tetapi karena di pindah ke indoor maka ada pengurangan pinalti poin menjadi empat. Apabila pertandingan ini di laksanakan di luar maka kemungkinan kita bisa meraih perak, karena tadi kuda tim lain ada yang menolak dan tidak clear," ungkapnya.
Sementara adanya pemindahan lokasi ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung. Berdasarkan keputusan semua pengda dan tehnical deligate, mempertimbangkan cuaca dan lokasi yang tidak memungkinkan maka lokasi di pindahkan ke indoor. Ini sudah cukup memenuhi standar. Pemindahan ini faktor darurat,” ungkap M Rusmin, Ketua Pengda Pordasi Kaltim.

Pendekar Sumsel Bidik Emas Pertama
Sementara untuk cabang olahraga pencat Silat, hari ini mulai di pertandingkan di GOR Basket Komplek Stadion Madya Sempaja, mulai besok pagi pukul 08.00Wita. Pada cabang yang juga diunggulkan ini, akan memperbutkan 22 medali emas dari 22 nomor. Dihari pertama pencat silat digelar, kontingen Sumsel bersiap untuk membidik emas.
Di hari pertama ini, nomor yang diperebutkan adalah nomor TGR (Tunggal Ganda Regu) yang diikuti oleh lima kontingen, seperti DKI Jakarta, Kaltim, Bali, Irian jaya dan Sumsel sendiri.
Pelatih tim Pencat Silat Sumsel, Abdul Rachman mengungkapkan persiapan yang telah dilakukan anak asuhnya sudah terbilang maksimal. jadi, pada PON kali ini, adalah moment yang tepat untuk memberikan yang terbaik untuk daerah. “Saya rasa persiapan hingga menjelang sudah maksimal, tinggal bagaimana keberuntungan kita nanti. Karena ini langsung final” ungkapnya.
Pasalnya, sambung Abdul Rachman, untuk nomor ini hanya ada lima kontingen yang akan betarung dengan sistem setengah kompetisi. Untuk mencuri emas pertama dari cabor ini, maka tim pelatih akan menurunkan pendekar-pendekar yang mempunyai kans besar untuk mendapatkan medali.seperi Mihadi, Ardianto Zulkarnain dan M Baharuddin. “Lawan yang paling kita anggap berat adalah Dki Jakarta, kalau Kaltim wajar mereka tuan rumah. Karena DKI memiliki atlet pencat silat dunia atas nama Eko Wahyudi. Jadi target kita semaksimal mungkin, karena kita sendiri sudah menjadi wakil indonesia pada kejuaraan di malaysisa kemarin ” sambungnya.
Sementara, Atlet andalan Sumsel yang kini duduk di kursi pelatih pencak silat, Abas Akbar, pun mengatakan nada keoptimisan. Menurutnya Sumsel adalah salah satu finalis di nomor ini, dan tidak ada yang salah dalam persiapan tim. “Asalkan pesilat kita sudah memiliki tekat kuat dan semangat baja, nomor beregu putra ini berpeluang besar dapat medali” tukasnya berapi-api.
Sementara dari 22 nomor yang di pertandingankan, Sumsel hanya mengikuti 13 nomor. Sedangkan kekuatan pendekarnya, Sumsel mengirimkan 10 atlet pencak silat putra dan 7 pesilat putri.

Biliar Dapat Perunggu Lagi

Biliar Dapat Perunggu Lagi

Tarakan
Pasangan Hekta Ahmad-Agus Suhaimi yang diharapkan mampu menorehkan prestasi pada nomor double snooker Cabor Biliar di Lapangan Tenis Indoor Telaga Keramat, Tarakan harus puas dengan memperoleh medali perunggu, kemarin Jumat (11/7). Pasangan Sumsel ini gagal melaju ke babak final setelah kalah dari pasangan Hasan-Yoni dari Jateng pada babak semifinal dengan skor tipis 2-3.
Pelatih Biliar Sumsel, Husein Adhan yang dihubungi kemarin mengatakan dengan hasil perunggu ini patut disyukuri karena mereka (Hekta-Agus) telah bermain dengan maksimal. ""Kita sudah bagus mainnya. Mereka hanya memang strategi. di babak terakhir tidak ada satupun bola yang dimasukkan oleh Hekta seolah-olah Agus bermain sendiri," ujarnya sedikit kesal.
Lebih lanjut dikatakannya, di babak pertama Hekta-Agus berhasil unggul lebih dulu, namun dibabak kedua skor imbang menjadi 1-1. di babak ketiga mereka dapat kembali unggul namun atlet Jateng kembali dapat menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Sayangnya, di babak penentuan lawan bermain dengan menggunakan strategi yang cukup jitu. Hasan-Toni tidak memberikan kesempatan kepada Hekta untuk memasukkan satu bola pun di babak tersebut. Sehingga Sumsel hanya memperoleh poin dari Agus.
"Mereka benar-benar tahu bagaimana cara mengalahkan Sumsel. Mereka mengunci permainan Hekta sehingga tidak dapat berbuat apa-apa. Saya melihatnya sangat kesal sekali, tidak satupun bola yang dimasukkan Hekta di babak tersebut," ujar Husein.
Sebelumnya di babak 16 besar, pasangan Sumsel ini berhasil mengalahkan pasangan Muslim-Johanes dari Jakarta. Hekta-Agus menang cukup mudah dan mengakhiri permainan dengan skor 3-0 tanpa balas. Namun di babak semifinal yang digelar mulai pukul 10.00 kemarin, Hekta Ahmad dan Agus Suhaimi yang berhadapan dengan pasangan kuat dari Jateng yakni Hassan Manfaluti dan Yonni R harus menyerah kalah di game penentuan dengan poin 49-53.
Sementara itu, di nomor bola delapan. Partono gagal melaju ke babak semifinal. Langkahnya dihentikan Alwi dari Jambi dengan skor tipis 6-7. Lawan yang dihadapi Partono ini memang terbilang cukup tangguh, karena Alwi merupakan pemain asal DKI Jakarta yang pindah ke Jambi.
Sebelumnya di nomor single bola delapan, joker pool Sumsel, Partono di babak penyisihan menang dua kali berturut-turut. Di pertandingan pertama Partono mengkandaskan Agus dari Papua dengan skor 6-5. Partono juga sempat tertinggal 2-5 sebelum mengakhiri permainan dengan skor 6-5.
Di pertandingan kedua, Partono kembali memetik kemenangan menghadapi atlet Sulteng, Ronni L. Partono menang dengan skor 6-1.
"Sekarang kita tinggal berharap dari nomor 3 ban dan english. Karena yang lain tidak ada harapan lagi. Mudah-mudahan dua nomor inilah yang kita unggulkan untuk dapat meraih medali yang lebih tinggi," tukas Husein.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan dua perunggu ini bukan berarti biliar tidak maksimal bermain namun semua ini adalah pertandingan dimana ada menang dan ada kalah. "Kita harus terima. Hanya inilah yang dapat kita sumbangkan. Namun kita masih ada harapan di dua nomor lagi untuk mendapatkan medali emas," pungkas Husein.

Wushu Sumbang Satu Emas dan Satu Perunggu

Wushu Sumbang Satu Emas dan Satu Perunggu
- Renang Sisakan Satu Nomor

Balikpapan

Cabor wushu akhirnya berhasil menyumbangkan satu medali emas dan satu perunggu pada keikutsertaan di PON XVII Kaltim 2008. Dengan tambahan medali yang diraih Kamis (10/7) sore ini, ditambah dua medali emas dari cabang atletik dan anggar serta perunggu dari berkuda, saat ini pundi medali Sumsel sudah 8 emas, 5 perak dan 9 perunggu.
Raihan medali emas dari cabor wushu disumbangkan Irwanto yang turun di kategori shanso (tarung) kelas 48 Kg. Sedangkan perunggu disebat Alamsyah yang turun di kelas 52 Kg. "Kita bersyukur setidaknya memberikan satu emas dan satu perunggu pada cabang wushu. Meskipun kita tidak menargetkan muluk-muluk, berkat latihan selama ini, kita berhasil meraih emas," ujar A Yani, pelatih wushu Sumsel.
Pada partai final Shanso kelas 48 Kg yang digelar di Dome Sport Balikpapan, kemarin sore, Irwanto berhasil menumbangkan lawannya, Fahmi dari Jambi dengan skor 2-0.
Sehari sebelumnya, di babak semifinal Irwanto juga berhasil melaju setelah menumbangkan Yosef Fu asal Jatim dengan skor 2-0. Sedangkan Fahmi melaju ke final setelah mengalahkan Ade Permana dari Bali.
Sementara Alamsyah yang turun di kelas 52 Kg hanya menyumbangkan medali perunggu dikarenakan di babak semifinal Alamsyah gagal melaju. Ia kalah tipis atas Irwin P dari Jatim dengan skor 2-3. Sehingga dengan tambahan ini Sumsel sampai kemarin sore naik peringkat ke posisi 9 perolehan medali dengan menggeser Riau dan Sulawesi Selatan. Sedangkan peringkat teratas masih dipegang Jatim dengan 57 emas, 51 perak dan 37 perunggu. Sedangkan runner up DKI Jakarta dengan 42 emas, 42 perak dan 44 perunggu. Sedangkan tuan rumah Kaltim menguntit dengan 42 emas, 41 perak dan 37 peunggu.

Renang Sisakan Satu Nomor Lagi
Sementara di cabor renang, kontigen Sumsel tinggal menyisakan satu nomor lagi yakni pada nomor 4x100meter gaya ganti putra. Peluang Sumsel di cabor andalan ini sebenarnya besar untuk mengumpulkan sekitar tujuh medali. Sayang dikarenakan tidak diperbolehkannya tiga atlet andalan Sumsel yakni Felix, Oscar dan Hendrik C Sutanto tampil dikarenakan konflik internal antara Pengprov PRSI dan PB PRSI, menjadikan Sumsel kehilangan cakar. Sampai kemarin, untuk cabor renang, tidak satupun medali diraih.
Pada hari keenam cabang olahraga renang yang di perlombakan di Kolam Renang Junjung Buih Buyah Tenggarong, Sumsel hanya mengikuti satu nomor yang diperlombakan, yaitu nomor Final 100 meter gaya Dada. Sumsel menurunkan Feriansyah, kembali belum mampu mempersembahkan medali.
Feriansyah hanya finis diurutan keenam dengan catatan waktu 1.08.88 detik. Sedangkan emas pada nomor ini diraih perenang Sumut, Indra Gunawan dengan catatan waktu 1.04.20 detik yang sekaligus memecahkan rekor PON XVI Sumsel atas nama Akbar Nasution di Sekayu dengan catatan 1.04.29 detik. Medali perak diraih perenang asal Jateng, Heri Yudiono dengan waktu 1.04.48 detik dan perunggu di sabet Nico Biondi asal Kaltim dengan waktu 1.04.56.
Harapan Sumsel satu-satunya dicabor renang ini, akan ditentukan hari ini pada nomor terkahir yang diikuti yaitu nomor 4x100meter gaya ganti putra. Pelatih renang Sumsel, Johanes Indrajaya mengungkapkan dengan hasil ini sebaiknya Sumsel melakukan pembinaan yang lebih baik. “Mau bagaimana lagi, kalau kita terus mengandalkan yang senior, ya begini jadinya. Tapi saya yakin pebinaan kita cukup baik, Feriansyah adalah hasil perenang binaan, saat ini usianya baru 17 tahun tapi sudah masuk 6 besar,” ungkap Johanes.